Tugas 2

Jalan berlubang di dalam kota semakin banyak


BENGKULU – Baru beberapa tahun diperbaiki, jalan-jalan dalam Kota Bengkulu kini mulai rusak lagi. Kerusakan semakin parah, selain karena musim hujan, akibat truk-truk bertonase tinggi semakin merajalela melintasi jalan dalam Kota Bengkulu.

Kerusakan jalan mulai parah terlihat di Jalan Danau Dendam, Jalan Zainul Arifin, Jalan Semangka, Jalan Meranti Raya dan Jalan Timur Indah.  Kerusakan jalan ini jelas merupakan kerugian bagi Kota Bengkulu. Sebab, miliaran dana APBD yang digunakan untuk memperbaiki jalan menjadi mubazir.

Untuk mengatasi soal truk batubara melintasi jalan kota, memang diperlukan ketegasan Kepala Daerah sebagai pemangku kebijakan. Pasalnya jika tidak ada tindakan tegas Kota Bengkulu akan terus dirugikan lantaran pembangunan infrastuktur yang anggaran besar akan terkesan mubazir. Sementara pelaksanaan Peraturan Daerah (Perda) milik Provinsi Bengkulu yang mengatur tentang Jalan Khusus Angkutan Pertambangan dan Perkebunan tampaknya belum berjalan efektif.

Perusahaan tambang batubara di kabupaten itu hasilnya hanya didapat kabupaten tersebut (tempat penambangan). Sedangkan di kota hanya selalu mendapat ruginya saja. Seharusnya pemerintah provinsi itu lebih peduli pemerintah harus berani bertindak tegas dalam menjalankan perda itu.

Jika pembangunan jalan yang selama ini terkesan mubazir, lantaran ketika sudah dibangun setahun kemudian keadaan rusak parah hanya karena akibat truk besar yang melintasi jalanan kota. Kalau spesifikasi jalanan kota ini hanya sanggup menahan muatan maksimal 8 ton saja. Coba lihat sendiri seperti truk batubara itu muatannya sekitar 15 ton melintasi jalanan kota. Sedangkan jalanan raya kota tidak sanggup menahan berat tonase seberat itu (15 ton). Jadi yang terjadi jalanan kota wajar cepat rusak.

Pemerintah Kota Bengkulu dalam hal pembangunan infrastuktur selalu mengedepankan. Terbukti setiap tahunnya dana anggaran untuk infrastuktur selalu meningkat. Namun yang menjadi persoalan dana pembangunan jalan besar, justru berbanding terbalik dengan lemahnya pengawasan terhadap truk batubara yang melintasi jalanan kota.

Seperti contoh jalan raya timur indah itu memang baru saja kita perbaiki. Nah tahun ini kembali kita perbaiki lagi. Namun jika jalanan itu masih tetap dilewati truk kapasitas 15 ton lebih, ya jelas akan cepat rusak. Makanya kita berharap ada pengawasan ketat terhadap keberadaan truk-truk besar itu.

Komentar